Kamis, 02 Juni 2011

SAJAK-SAJAK Alya Salaisha-Sinta dan Myrza Rahmanita

Copyright © 2003 Lampung Post. All rights reserved.
Minggu, 10 April 2011

SAJAK-SAJAK Alya Salaisha-Sinta

Akan Kunamai di Dalam Rahimku

akan kutinggalkan di mana

senja rumpang ini

atau kubawa dalam lenganku

untukmu menungguku selalu

di pangkalpinang aku merasa sepi

apa pulakah di bekasi sana?

di pangkal pinang aku sendiri

demikiankah di natar*)?

aku hanya pengantar

dari sepi ke keramaian

sebelum segala kau cabut

seperti ujungujung rumput

beri aku satu kata

akan kunamai di dalam rahimku

sebagai puisi terindah

dari buah pala atau rempah

sebab dalam igauku

aku tak akan lagi lari

dari segala pukaumu

menetes sebagai puisi

dan mengekal di rahimku

nama itu pun akan melaut

sedang ruh tetap terpaut!

pangkalpinang, 24 Maret 2011-17:40

*) Natar, nama daerah di Lampung Selatan

Catatan yang Pecah

kau telah memecahkan sebuah catatan

yang kutulis dengan air mata

hingga berbuncah

di sepanjang jalan pulang

mungkin kau benci hitam di wajahku

ingin menggantinya dengan warna pelangi

maka datanglah, kuizinkan...

dan pecahan catatan itu

biar semai di sana

hingga nanti kau tak sesat

pulang padaku

bekasi, 23 Februari 2011 jam 12:37

Myrza Rahmanita

Di Senjaku

Menunda kata adalah karena lelahku.

Kata jiwa: hmm,, mungkin karena umur sudah berangkat uzur.

Hahaa.... Sungguh betul itu..

Cemara ini tak selincah dulu lagi ternyata sayangku

Dagunya sudah berlipat tiga

Pucuknya tak lagi muda kasihku

Tapi liarnya tetap terjaga.

Dan cintanya adalah semata matahari

Yang untuk apinya dia relakan kau berjejak di rerimbun hutan hujan.

Mengepakkan sayap di rerajut tegakan dan ufuk meninggi

Membakar diri bersiap menggeletarkan besi dan bumi. Bumi besi.

Meniti langkah durinya. Menghirup napas tubanya. Cemara bersalju berharap mampu memberi makna di ungu pagi.

Rajawali dan elang hati. Terbanglah terbang. rendah sepenuh.

Patahkan pongah patahkan angkuh. Agar subur sayapmu di darahku.

Menjadi tualah selanjutnya bersamaku.

Hampa

Puisiku tanpa arah

Yang tersisa hanya kata-kata

Pagiku juga kehilangan cerah

Karena yang ada hanya hampa dan kesah

----

Alya Salaisha-Sinta, kelahiran 26 Maret 1986. Sempat kuliah di Universitas Lampung, selama remaja menetap di Natar, Lampung Selatan. Kini tinggal di Bekasi. Dia diundang pada Pertemuan Penyair Nusantara V di Palembang, Juli mendatang.

Myrza Rahmanita, dosen Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti ini adalah mahasiswa Program Doktoral Ilmu Ekonomi Universitas Indonesia.