Kamis, 02 Juni 2011

SAJAK-SAJAK Isbedy Stiawan Z.S.

Copyright © 2003 Lampung Post. All rights reserved.
Minggu, 1 Mei 2011

SAJAK-SAJAK Isbedy Stiawan Z.S.

Pintu Sudah Kau Buka

pagi membentang

pintu sudah kau buka

selangkah lagi kumasuki

ruang, dan semakin

kau lebarkan

agar tiada tirai lagi

bagiku menjelajahi

keluasan taman

berselaksa bunga-anggur

mari kita ciumi wanginya

mari kita cecap mabuknya

sebelum pengganggu tiba

dan menghancurkan taman ini

pengembara akan datang

menjelajahi taman ini

maka kita bangun tenda
: rebah...

6.39

Setahun Kemudian, Menulis Prasasti

buka pintumu, tak perlu

lebar, aku segera menghambur

lalu sebaris tanda merangkum

di bibirku oleh segaris lidahmu

dan ruang yang samar

melantunkan debar

- mana jantungmu? -

- ini hatiku! -

kemudian sebagai pecinta

kita tanjak bukit sajak

tulislah syair syairmu

di ubun bukit

dan bagi penerbang

akan dijadikan cahaya

lupakan ikan ikan

di lautan

karena di bukit sajak

kita sudah menjelma

jadi kuda

aku betina, katamu

apa perlu marga?

tapi syair syair itu

akan ulang membaca
: sebuah peristiwa

dari adam dan hawa

yang sempat melunta

tapi sampai

di tempat ini juga

katamu, sebuah taman

berkebun apel

dipetik kelak

setahun kemudian

kita menghadiri

untuk menulis prasasti

17 Januari 2011

Bersayap Cabik

kaukah kupukupu itu

yang kulihat kemarin

--sepanjang petang --

sebentar hinggap di pohonku

kini terbang lelah

sayapsayap kuyup

mencari singgahan

di alamat samar

kaukah kupukupu itu

yang hinggap sejenak

di pohon milikku

kini menuju singgahan

di alamat lain

kaulah kupukupu itu

menuju putik paling manis

terbang bergaris-garis

bersayap cabik!

17.01.11; 10.04

Lima Kata di Keningmu

kutepis ragu bahwa segala pintu menujumu sudah tertutup, hinga aku sasar

dalam dering handphone bernada tak aktif. karena sesaat kemudian

suaramu sampai di telingaku, membelai daun, sepucuk lidah

yang pernah kurasakan mendesah

-- entah pada hari ahad kapan --

bahkan, sayupsayup kau akan kunjungi kota ini lagi. ah, untukku? kunjungan

ke kota yang membesarkan aku, sebuah kota beraroma kopi

di bibir peraduan ini kita seruput kopi hangat

sambil menikmati senandung hujan di luar kaca sana. sebuah kolam

menunggumu sebagai putri duyung, yang tak lagi di pembaringan

aku mau menemuimu lagi

menulis lima kata di keningmu

*16-17 Januari 2011

--------

Isbedy Stiawan Z.S., kelahiran Tanjungkarang, Lampung, hingga kini menetap di kota kelahirannya itu. Menulis puisi, cerpen, dan esai yang dipublikasikan di sejumlah media massa. Buku puisi terbarunya: Taman di Bibirmu beredar April ini.