Selasa, 14 Juni 2011

Sajak Dedi King


Copyright © 2003 Lampung Post. All rights reserved.
Minggu, 25 Januari 2009
Sajak Dedi King

DAUN KUNING®MDUL¯

engkau berayun di belakang rumah

berpejam mata.

musim membuai kekasih lama

angin segulir bersijingkat di cecabang

tak berkeretap;

tak mesti ada yang tercekat

meski dedaun tergelincir

berparas pucat

DAUN KUNING II

Hingga tangkas jejari memantik api

Menyulutmu ke dalam abu;

Tempat terjauh dan abadi,

kau ratapi reranting rimbun pohon berduri

Bergoyang lembut di kisi asap melindap

Dan warna-warni

"lihat,

setelah aku terlepas,

cahaya kuning meretas-retas,"

adakah angin kan bergegas?

KEBAHAGIAAN DURI ROTAN

kekasihku tumbuh di hutan

dan aku duri-durinya

kelak merimbun

dan dinamai ladang rotan

oleh para pengrajin perabotan.

DI SEBUAH TANGGA®MDUL¯

yang membedakan kita hanyalah:

engkau naik

aku turun

engkau hanyalah watak yang tersihir daun pintu

hingga lupa, berapa undak

telah ditempuh

engkau diserap duga:

pintu terbuka,

senyum dan tawa

aku menutup pintu itu hati-hati sekali

takut berderit dan tangga terjaga

aku meniti pelan-pelan

hingga tau benar melakukan kesalahan.

engkau takkan menyangka

suatu ketika mungkin saja

kita lakukan hal yang sama.

aku tak hendak mengira,

tak hendak berharap.

KISAH DAUN NANGKA

"daun apakah itu

yang terserak mengotori pekarangan

yang ketika dibakar,

abunya pun beterbangan

tanpa bisa dihentikan

masuk ke kamar-kamar

ke kasur

televisi

meja makan,

membuat kelilipan

hingga aku menangis semalaman?

sungguh tak berguna!"

Itu adalah daun nangka

yang amat kau gemari wangi buahnya.

Dedi King lahir di Kotaagung, Tanggamus. Saat ini tinggal dan bekerja di Bandar Lampung.