Sabtu, 18 Juni 2011

Sajak Ria Octaviansari


Copyright © 2003 Lampung Post. All rights reserved.
Minggu, 28 Juni 2009
Sajak Ria Octaviansari

Pamit

rindu itu memanggilku

tuk kembali pada laut

yang maut

jika ingin pergi

pamitlah

agar aku tak memaknai

gelisah ini jadi batu

karena aku selalu lupa

memberi tanda pada tiap

pertemuan aku-kau :

kapan nyiur menjadi cium

dan ombak menjadi peluk

Kedaton, 2009

Di Pantaiku

mungkin kau memang debur

yang dikirim ombak

kepada karang-karang

yang mengeras dibibirku

kaupun ikan-ikan yang berloncatan

kian kemari diatas banyu pasang

dan kau gelombang

yang selalu ku rindu

disetiap surutku

Mei 2009

Ziarah

datanglah ke pusaraku

jika kau ingin bertemu denganku

taruhlah bunga crisant kegemaranku

di atas nisan

jika kau ingin menciumi tubuhku

kirimkan doadoa

jika kau ingin memelukku

rinduku hanya mati

dalam khayalmu

Tanjungkarang, Mei 2009

Merindu

hamparan air laut memberi tanda kehadiranmu

kabut di gunung tanggamus menguarkan harum tubuhmu

entah seberapa jauh perjalananku menujumu

karena rindu batinku belumlah usai

ku jemput kau di pucuk ranum tidurku

ku peluk kau di antara peluh yang mengambang ragaku

mari kita dendangkan gugur dedaunan

yang selalu akrab dengan tanah basah

hujan telah cepat menyapa sebelum

awan-awan lesap di matamu

duduklah sebentar

di rerumputan itu :

merindu

Tanjungkarang, 2009

-----------

Ria Octaviansari, lahir di Tanjungkarang, Lampung, 16 Oktober 1985. Alumnus STIE Darmajaya, Bandar Lampung (2007) ini saat ini bekerja di sebuah perusahaan di Lamtim.