Copyright © 2003 Lampung Post. All rights reserved. Minggu, 28 Juni 2009 |
Sajak Sri Wintala Achmad |
Ikan dalam Kolam Di permukaan kolam, ikan mengecipakkan kegelisahan Hasratnya meraih bulan jauh dari rengkuhan Di dalam kolam, ikan meluncurkan kehidupan kecilnya Seperti anak panah yang melesat tanpa arah Di dasar kolam, ikan menidurkan keputusasaan Berbantal bayangan bulan yang pupus di pagi hari Cilacap, 05022009 Pelajaran I Tofan berpusar seperti naga api Mengajarkan pada Bima Lelaki kecil yang Bakal menyelam ke dalam lautan rahasia Di mana Ruci, protret diri Tersingsal di lipatan hati Cilacap, 01052009 Pelajaran II Lelaki kecil menerobos badai Bersenjata tombak warisan moyangnya Mencuri putri pembayun yang Terpasung di balik tembok baja Di mana setiap pintu dijaga prajurit pilihan Bertopeng dengan mata api Lelaki kecil pantang pulang Demi cinta, kematian telah dipertaruhkan Cilacap, 01052009 Pelajaran III Seperti kekupu terperangkap di dalam ruang Berpintu-jendela terkunci Aku adalah lelaki bodoh yang Menghabiskan usia dengan pemberontakan tersia Aku adalah cicak yang terjebak Ke dalam gelas berampas kopi Memertaruhkan maut demi kenikmatan sekejap Lantas kebodohan macam apa lagi ini? Berakhir aku seperti kau Lelaki pengembara yang tak mengenal peta Hingga buta jalan pulang Selain kebodohan sebagai guru pilihan Cilacap. 07052009 Sri Wintala Achmad®MDUL¯, lahir di Sleman, 29 Januari 1964. Pernah kuliah sebentar di Fak. Filsafat UGM Yogyakarta. Menulis dalam tiga bahasa. Karya-karya sastra dan esai seni-budayanya dipublikasikan di berbagai media massa dan tergabung dalam beberapa antologi kolektif. Sekarang tinggal di Cilacap Utara, Jawa Tengah. |