Sajak-sajak Asrina Novianti |
Minggu, 20 November 2011 00:00 |
Lidah (teringat kundang) tubuh yang keras pecah lekas setiap umpat di dalam ucap terlanjur lupa menghuni rahim dan lidah selalu lembut larut di carut marut semua tuah tertanam masa lalu lintas hingga batu mengeras kundang yang kini isak lama berkerak hingga laut semaput ia memanggul kutuk sebagai batu /2011 Dermaga ia lepas aku di dermaga "engkau telah jadi perempuan dewasa," ucapnya dan pedih memerih di sisi waktu tak sempat kukuliti ulang semua debu di hari pernikahanku terasa kerut di wajahnya memeluk segala cuaca dan aku sendiri sekarang menikah dan menjadi ibu usia yang ranggas lepas dari cemas ke cemas dan bayangan ibu acap menguntit aku yang berlayar di laut lepas dengan sampan mungil mengenang remah kelahiranku pun sejumlah waktu yang beku abai pada ibu /2011 Sandar : ibu selama ini mungkin hanya kautempat sandar dari letih yang hingar dan waktu serupa asap rokok candu di genang rutin telah kaurawat tubuhku bertahun-tahun terhimpit cemas dan linglung dan aku gagal untuk sekadar merajahmu bahkan untuk seteguk kata bahagia selama ini kaukerap jadi tempat sandar bagi punggungku yang hitam terbakar amarah juga lelah perjalanan jauh memanjang dari setiap urat nadi juga bekas ari-ari tubuhku yang pernah lekat dengan rahimmu sedangkan aku tak pernah bertukar tempat lupa untuk merapat atau sekadar ingat seluruh lelahmu /Tangerang 2011 Di Rahimku di rahimku telah tumbuh dua putri yang terus berlari mengenang saat kelahiran dan tertawa lepas bersama bukan cuma sembilan bulan akan terus kupelihara seperti aku yang pernah menyimpannya dengan darah di rahimku tak usai /2011 Kangen - ARN 1. aku rajam tubuh kangen wajahmu di setiap perhentian juga langkah yang tergesa meski selesai sudah kota-kota yang terlewati 2. sepanjang lembar jadwal tugas yang mengeras detak waktu yang lesu seperti langkah semut tak bisa kuhardik pergi segala kangen ini terkunci hanya untukmu /2011 ---------- Asrina Novianti, lahir di Lahat, 11 November 1980. Alumnus Jurusan Komunikasi FISIP Universitas Lampung. Pernah dipercaya sebagai Pemimpin Usaha di Pers Mahasiswa Teknokra. Sajaknya, Tenung Asmara Telukbetung terpilih sebagai nominasi Krakatau Award 2006 yang ditaja Dewan Kesenian Lampung. Tulisannya dimuat di berbagai media. |