Sabtu, 24 Desember 2011

Sajak-sajak Alex R. Nainggolan


Sajak-sajak Alex R. Nainggolan Print
User Rating: / 1
PoorBest 
Sabtu, 13 August 2011 23:08
Menggambar Ibu

tiba-tiba ibu muncul di bra istriku
ia bertanya, "sudahkah kauselesaikan mimpimu?"
"mimpi? mimpi apa?"
"rencana menggambar ibumu sendiri."

aku terperangah dan menghidupkan televisi
tapi yang muncul kembali wajahnya
dari sudut layar
dengan keriput mata juga tubuh kurusnya

tak kunjung lekat
untuk diingat
rahimnya yang hangat

aku merasa ada yang terbelah di dadaku
bahkan ketika kutatap kedua putri dan istriku
yang lelap
di kamar

ah, tak pernah kelar
aku menggambar
bahkan untuk satu orang ibu!

Jakarta, 22-12-2009


Ia Diam di Sudut
         - ibu

"mestinya kaukisahkan bagaimana perihmu
di hari kelahiranku. "
dan aku melingkarkan riwayat
saat kausekarat entah berapa oktaf
parau jeritmu
yang menembus langit

lalu kaubergegas merapikan hari
"tak perlu dibedong. ia bayi yang kuat."
tapi nyatanya aku kerap menderita sakit
dan sentimentil
melulu luka dan kalah
pada segala warna dunia

ia diam di sudut
begitu letih
setiap carut juga keriput
tak bisa kuhitung
atau sekadar ditampung
berapa lama aku alpa
padanya

2010


Mata Ibu

mata ibu adalah laut. yang tak kunjung surut. ia kerap larut dan tak pernah selesai untuk kuselami. di situ masa kanakku menegeras seperti karang.ia selalu asin, sementara aku tawar. di kedalaman samuderanya, aku cuma ikan kecil yang dipermainkan gelombang. dan ia rawat aku dengan membuat istana dari rumput laut, diberikannya bintang laut sebagai mainan.

mata ibu adalah laut, yang melulu terpagut. bahkan ketika aku besar dan punya anak. sepanjang hari ranggas, cuma aku yang luput tak sempat mengingatnya. sepanjang tahun yang pecah oleh lukanya. tak tertinggal buih yang putih. sepanjang pantaimu, aku serasa melandai.

mata ibu adalah laut. biru keteduhan. biru yang sejuk. seperti diciptakannya langit, di mana aku pernah menghuni rahimnya, bergumul bersama detak nadinya. ingin berkali diselami.

2011



Serat Tubuh

mungkin kaulupa pada mimpimu sendiri
mencarinya di malam gelap
seperti juga serat tubuh yang terlanjur luruh
enggan untuk dibasuh
dengan lecut luka
bertanak dan memekak

lalu tubuhmu merambat
jadi pagar orang-orang
sepanjang pagar rumah
di jakarta

lupa untuk sekadar merawat
dan tubuhmu makin besar
kau yang terlempar
di lembar gegas waktu
yang tak kunjung bergetar

2011

Selat Sunda

apa yang tertinggal dari sepanjang riak ombak?
engkau yang melayang
saat kapal cepat bergerak
mengusir linu waktu
menembus laut dan panas matahari
semaput dalam langkah orang-orang
bersandar pada gemetar kenangan
tergesa menangisi perjalanan
maka arlojipun melompat
terasa engkau begitu dekat
pada setiap nyala api cinta
dan apapun tentangmu
yang tak sempurnah dieja


2011


----
Alex R. Nainggolan, lahir di Jakarta, 16 Januari 1982. Menyelesaikan studi di Jurusan Manajemen FE Unila. Tulisan berupa cerpen, puisi, dan esai sempat nyasar berbagai media dan antologi bersama.

Share this post

 
Latest Articles