Sajak-sajak Dea Anugrah |
Sabtu, 24 September 2011 21:17 |
Di Desa Gungan
setelah pohon-pohon arang
dan gundukan pasir yang mengubur cakrawala,
masihkah kita berhak meyakini
bahwa ada yang tersisa
dari badai kehilangan?
senja ini,
di bawah rindang kesedihanmu
kita belajar melupakan
harapan, sekalian masa depan
sebab masa depan sekadar pusara
yang menolak segala doa dan ziarah
maka terimalah dengan hati lapang, gayatri
hidup adalah hari ini
dan tangis yang selalu jatuh
dari celah duka itu
adalah persembahan
bagi kutuk masa lalu yang abadi
Teringat Kuburan di Desa
selembar daun jati tua
jatuh
di atas sebuah makam purba
-dan membuat epitafnya tak terbaca.
o pengetahuan, mengapa manusia
ingin bahagia?
Catatan di Usia 20
rawatlah asin batukmu
pada berat dan sendat sungai napas. sebagai pengingat:
pahitnya harapan serta kelu doa-doa
pernah bermukim di pangkal lidah kita.
lindungilah sumbu lilin yang menyala dan memerihkan kedua matamu
dengan asapnya. sebagai pengingat:
menyaksikan semusim kasih
mesti dibayar dengan kepedihan sepanjang usia.
sesekali berjalanlah lebih jauh dari
jarak antara kasur, tumpukan buku dan pintu kamarmu
barangkali akan kautemui
ranting-ranting lapuk, sekalian daun-daun busuk
yang terlepas karena gerak waktu,
dan tak akan kembali tumbuh. lalu ingatlah:
tiada yang benar-benar perlu kita jaga
sebab kehilangan begitu niscaya.
Jika Lilin Telah Kau Padamkan
:fanny brawne & john keats
jika lilin-lilin di kamar ini
telah kau padamkan dengan sengaja
dan angin musim membawamu pergi
bersama segalanya
tak perlu meninggalkan doa
atau sebait sajak selamat berpisah
sebab kepergian tak pernah berganti nama;
sebab kehilangan tetaplah kehilangan
dengan atau tanpa metafora
kelak aku akan mengerti
batu-batu yang dulu kita pantulkan
ke permukaan sungai
tak punya arti bagi kedalamannya
kelak aku akan mengerti
sepasang bulbul kasmaran
tak menyanyikan lagu-lagu pagi hari
pada musim semi yang kita semai
dan perasaan adalah daun-daun jatuh.
harapan, hanyalah
daun-daun jatuh.
--------
Dea Anugrah,
lahir di Pangkalpinang, Bangka Belitung, 27 Juni 1991. Kuliah di
Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada. Bergiat di Komunitas
Rawarawa dan Forum Diskusi Buku Daftar Pustaka. Tulisannya berupa
puisi, cerpen, dan esei telah dipublikasikan di sejumlah media dan
antologi bersama.
|