Sabtu, 24 Desember 2011

Sajak-sajak Ilham Wahyudi


Sajak-sajak Ilham Wahyudi Print
User Rating: / 0
PoorBest 
Sabtu, 30 July 2011 21:38
Sajak-sajak Ilham Wahyudi


Penjahit
ternyata, o, ternyata. Tak mampu kujahit ia. Baik yang baik.
Baik yang buruk sekalipun. "Mungkin harus lebih sungguh-sungguh,"
kata mereka. Adakah yang lebih sederhana dari sungguh-sungguh?
Agar mulai kujahit yang kupikir pernah kujahit.
O, betapa sakit menjadi penjahit ini!

Medan.  2010



Yang Selalu Sakit

Sakit memang sakit, memang! Sebab itu ia gulai pedih dalam
kuali waktu. Saban terus saban kali ia putar otak di kaki; kaki di otak.
Begitu pun ternyata si peramu pedih pula yang merengek-rengek
menyedihkan, minta minyak wangi, katanya. "Minyak wangi dari lubang
buaya katanya harum," kata salah satunya. "Tidak itu Cuma mitos!"
Kata satunya lagi penuh siasat.
    O, tidakkah yang pedih juga yang ‘kan menanggungnya? Lalu
kemanakah perginya si peramu pedih…

Medan.  2010



Prajurit Hujan

Prajurit hujan
Datang dalam bimbang
Dalam kemurungan
Pagi

O, aku sakit
Adakah yang mahir menerjemahkan sakit
Semahir ia menerjemahkan kebahagian?
O, aku kehilangan
Adakah yang lebih menyedihkan
Melebihi kehilangan?

Prajurit hujan
Datang tibatiba
Tibatiba hilang
Seketika

Medan.  2010



Hati

ambillah pisau; belah!
iris setipis gerimis
cuci sebersih sprei pengantin
hidangkan pagipagi.

Medan, 2010



Beri Aku Sajakmu

beri aku sajakmu
rerimbun daun
butir hujan
kesegaran hidup

yang di dalamnya ribuan
planet saling memandang
jutaan bintang
saling berbincang

Medan.  2009




----
Ilham Wahyudi, lahir di Medan, Sumatera Utara, 22 November 1983. Alumnus Fisipol Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU). Aktif berteater dan menulis puisi, cerpen, esai di berbagai media media.

Share this post

 
Latest Articles